Hilanglah Sudah
Tatkala rindu mencekam sampai ujung kepala
hatiku geram
mengapa manusia tak diberi hak untuk memilih
dan menetapkan gradasi mana dalam sebuah guratan pelangi
yang bisa diraihnya dengan leluassa
Tatkala keinginan berada dekat-dekat di sampingmu
awan bergulung biru terhempas di mukaku
lalu kamu menghilang jauh tak bertepi
tendangan begitu menyakitkan memang
untuk takluk pada sebuah keputusan
yang serba nihil
Tatkala kamu muncul kembali tak jauh dari ujung telapak tanganku
sekejap saja semua menjadi luntur..
karena rasa indah itu tak lagi sanggup melekat berlama-lama hambar
tanpa penyedap apa pun tanpa keindahan sedikit pun tanpa deretan warna di atas kanvas apa pun
lenyap sudah terbawa gelindingan bola menyeberangi deretan ujung butir padi di sawah luas...
tanpa sisa
kini tibalah saatnya bibirku bergerak mengeluarkan sebutir kata
maaf....
~ Linda Djalil (8 Juni 2010)
Posting Komentar untuk "Hilanglah Sudah"