Terpaan Media dalam Komunikasi Massa (Media Exposure)
Siapapun orangnya tentu pernah mendengarkan siaran radio, menonton televisi, atau membaca surat kabar, entah itu sengaja atau sebatas kebetulan saja.
Ketika seseorang mendengarkan siaran radio, menonton televisi, atau membaca surat kabar, sebenarnya ia sedang berhadapan dengan atau terterpa media massa, di mana pesan media itu secara langsung atau tidak langsung tengah memengaruhinya.
Gambaran ini mencerminkan bahwa komunikasi massa dengan segala macam bentuknya senantiasa menerpa manusia, dan manusia senantiasa menerpakan dirinya kepada media massa.
Terpaan media dalam komunikasi massa tidak hanya menyangkut apakah seseorang telah merasakan kehadiran media massa, tetapi juga apakah seseorang benar-benar terbuka terhadap pesan yang disampaikan oleh media tersebut.
Ketika seseorang mendengarkan siaran radio, menonton televisi, atau membaca surat kabar, sebenarnya ia sedang berhadapan dengan atau terterpa media massa, di mana pesan media itu secara langsung atau tidak langsung tengah memengaruhinya.
Gambaran ini mencerminkan bahwa komunikasi massa dengan segala macam bentuknya senantiasa menerpa manusia, dan manusia senantiasa menerpakan dirinya kepada media massa.
Terpaan media dalam komunikasi massa tidak hanya menyangkut apakah seseorang telah merasakan kehadiran media massa, tetapi juga apakah seseorang benar-benar terbuka terhadap pesan yang disampaikan oleh media tersebut.
Terpaan dapat diartikan sebagai kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan media atau pun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu atau kelompok. Terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity).
Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari seseorang menggunakan media dalam satu minggu (untuk meneliti program harian); berapa kali seminggu seseorang menggunakan dalam satu bulan (untuk program mingguan dan tengah bulanan); serta berapa kali sebulan seseorang menggunakan media dalam satu tahun (untuk program bulanan).
Dari ketiga pola tersebut yang sering dilakukan adalah pengukuran program harian (berapa kali dalam seminggu). Sedangkan pengukuran variabel durasi penggunaan media menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media (berapa jam sehari); atau berapa lama (menit) khalayak mengikuti suatu program (audience’s share on program) (Ardianto, 2014: 168).
Referensi: Ardianto, Elvinaro., Lukiati Komala., Siti Karlinah. 2014. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
ah, terpaan media di media apapun sama saja.
BalasHapusmemusingkan...
Terpaan yang dimaksud adalah kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan media. Apanya yang dipusingkan gan? hehe
Hapuskalau pengukuran media exposure melalui pengungkapan csr di annual report itu pengukurannya bgamana ya???
BalasHapusartikelnya bagus, terima kasih
BalasHapussama-sama
Hapusapa internet termasuk terpaan media?
BalasHapusterima kasih
Internet, dalam hal ini mengakses media online, juga termasuk dalam terpaan media. Malah menurut saya dampaknya lebih besar ketimbang media mainstream
HapusOh begitu, keren gan terima kasih. Tapi kalo di internet contoh nya apa gan?
HapusApa terpaan media bisa mempengaruhi gaya hidup audiens? Contoh nya apa ya kira kira.
BalasHapusmenurut saya bisa memengaruhi, tapi tidak mesti... contoh umumnya, seorang bocah berbicara kurang patut diakibat keseringan menonton tayangan tv yang kurang mendidik.
HapusAtau seorang remaja memutuskan untuk menata rambutnya menyerupai artis korea agar dianggap keren, persepsi itu karena seringnya ia mengonsumsi informasi terkait.
CMIIW :)
teori terpaan media massa itu apakah juga termasuk dalam teori dampak media?
BalasHapusApakah sama juga dengan respon, hm hm
BalasHapus