Format Perwajahan dalam Surat Kabar
Perwajahan atau make up merupakan salah satu bagian dari proses reka bentuk (design) surat kabar. Perwajahan dimaknai sebagai proses menghias dan mempercantik halaman media cetak agar tampak menarik dan berdaya pikat (Darsono dan Muhaemin, 2013: 6).
Berdasarkan kajian komunikasi visual, perwajahan halaman depan surat kabar, tabloid, dan majalah sangat penting. Pasalnya halaman depan dianggap sebagai pintu gerbang ketertarikan konsumen terhadap sebuah media cetak.
Tak sebatas ketertarikan secara visual, namun diharapkan dapat menarik minat baca konsumen. Di sisi lain, untuk membaca sebuah media cetak, konsumen harus membelinya terlebih dahulu, hal ini menunjukkan adanya kaitan antara nilai estetika dengan nilai komersil.
Setelah mengetahui pengertian perwajahan media cetak, selanjutnya kita harus mengetahui beberapa format perwajahan dalam media cetak. Setidaknya terdapat empat format yang biasa djadikan acuan dalam perwajahan media cetak khususnya surat kabar. Keempat format tersebut antara lain:
Balance Make Up
Sesuai dengan namanya, format perwajahan ini menempatkan produk jurnalistik pada halaman cetak dengan posisi seimbang, baik dilihat secara vertikal maupun horizontal. Proporsi antara kiri dan kanan sembang sehingga nampak simetris.
Focus Make Up
Format perwajahan ini menempatkan berita utama (headline news) pada posisi center atau tengah dengan menampilkan judul yang menonjol secara visual. Penampilan judul headline news yang menonjol bertujuan agar pembaca langsung focus pada berita utama.
Contrast Make Up
Format perwajahan ini menempatkan berita utama secara kontras dari berita lainnya yang bukan berita utama. Judul berita utama menggunakan ukuran huruf lebih besar dengan tingkat ketebalan yang lebih tinggi. Pengaturan ini hampir sama dengan focus make up, hanya saja posisi berita utama tidak berada dalam posisi center.
Circus Make Up
Perwajahan ini mengedepankan permainan huruf, warna, dan foto secara mencolok dan ditempatkan dalam posisi acak. Circus make up menempatkan item dalam halaman media cetak secara acak sehingga terkesan 'ramai', hal inilah yang melatarbelakangi penamaan 'circus' karena memang seperti sirkus yang ramai.
Perwajahan jenis ini biasa digunakan oleh media cetak populer yang segmentasi pemasarannya ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah, atau mereka yang sudah merasa puas hanya dengan melihat judul dan gambar meskipun tidak membaca isi berita hingga tuntas.
Selain keempat format di atas, terdapat dua format perwajahan lainnya yang jarang digunakan. Format perwajahan tersebut antara lain:
Unbalance Make Up
Format perwajahan jenis ini merupakan kebalikan dari format perwajahan balance make up. Unbalance make up mengabaikan keseimbangan antara posisi atas dan bawah maupun kiri dan kanan. Perwajahan jenis ini menempatkan item-item halaman media cetak secara asimetris.
Cross Make Up
Perwajahan ini menempatkan produk jurnalistik secara menyilang atau menggunakan pola diagonal, baik dari pojok kiri ke pojok kanan maupun sebaliknya.
Dari keenam format perwajahan yang tadi telah dibahas, format focus make up menjadi format perwajahan yang populer digunakan sebagai acuan dalam mendesain sebuah surat kabar. Format perwajahan tidak selalu baku, namun bisa menyesuaikan dengan kebutuhan media cetak itu sendiri.
Dendi Sudiana (dalam Darsono dan Muhaemin, 2013:68) mengungkapkan, perwajahan surat kabar yang baik harus memenuhi persyaratan menarik perhatian awal, membangkitkan minat baca, dan menimbulkan kesan sehingga pembaca merasa ingin tahu untuk selanjutnya.
— Rujukan —
Darsono, Dono., Enjang Muhaemin. 2013. Reka Bentuk Media Cetak. Bandung: Mimbar Pustaka.
format perwajahan ini ternyata sangat di butuhka ya supaya terlihat lebih menarik :)
BalasHapusmenurut guru saya gitu hehe . . terima kasih atas kunjungannya :)
Hapus